Laman

Being viewed


::.Erald's BLOG - Software,Trick,Tips n Information of IT .::

Jumat, 04 Mei 2012

Hati-hati dan Teliti Memasukkan Data dalam Tulisan

Apakah kita pernah mencari data-data melalui mesin pencari untuk dimasukkan ke dalam tulisan?
Saya yakin. Bagi kita yang biasa menulis pasti kerap kali melakukan aktivitas pencarian. Menggunakan mesin pencari Google misalnya.
Lalu. Bagaimana kita memastikan, bahwa data yang kita temukan itu valid? Apa jaminannya? Berdasarkan nama situsnya?
Berdasarkan pengalaman, situs yang memiliki nama pun belum menjadi jaminan.
Seperti yang saya alami ketika hendak menulis “Wow! Rp 1,1 Triliun hanya Untuk Sebuah Lukisan”.
Awalnya saya menemukan data “The Scream” dibuat oleh seniman Norwegia, Edvard Munch pada 1853.
Pada situs berikutnya datanya masih sama. Selanjutnya saya menemukan data baru. lukisan ekspresionis tersebut dibuat 1895. Jadi bingung sekarang. Dua lawan satu.
Namun saya masih penasaran untuk mencari data-data pendukung. Kemudian saya menemukan data, bahwa Edvard Munch dilahirkan pada 1863. Tidak salah nih?
Pelukisnya lahir 1863. Tapi lukisannya sudah dibuat 1853. Mungkin hal ini yang membuat The Scream menjadi lukisan yang fenomenal harganya.
Selanjutnya saya cek lagi ke ke beberapa situs yang menulis data pribadi Munch. Tahunnya sama, 1863.
Jadi penulisan 1895 sebagai tahun dibuatnya lukisan tersebut lebih masuk akal. Tapi saya masih dibuat bingung. Karena ada juga yang menulis 1893.
Namun masih masuk akal. Cuma beda dua tahun. Akhirnya saya pilih yang 1893. Pertimbangan saya esensi tulisannya bukan pada tahun.
Tentu tidak berlaku untuk angka tahun yang harus pasti. Misalnya tahun kemerdekaan negera. Karena untuk penulisan tahun kemerdekaan tidak ada toleransi kesalahan.
Karena itu, untuk memasukkan data-data dalam tulisan kita kehati-hatian dan ketelitian perlu menjadi perhatian.
Sangat perlu dilakukan cek dan perbandingan beberapa data yang ada. Jangan sampai hanya memasukkan data asal ketemu. Karena tidak mau repot.
Mungkin saja data yang sudah kita pilah-pilih tidak seratus persen valid. Tapi minimal kita sudah berusaha untuk menulis dengan data yang benar. Ibarat kata tidak asal menulis. Bagaimana?

courtesy : http://media.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar